Perjodohan


Namanya JLa. Betina. Waktu itu umurnya sekitar 8-9 bulan. Masih kecil, masih suka petakilan main dan lari sana sini. Tapi untuk kucing betina, umur segitu adalah umur pertama kali mereka birahi. What her body wants, she couldn’t resist. Mating season.

 

Namanya Chewie, short from Chewbacca. Jantan. Umurnya sekitar 2 tahun lebih dan sudah disteril. Perubahan setelah disteril: jadi petakilan seperti kucing kecil, makan makin banyak dan badan makin berat! Tapi yang jelas, semakin dia besar, semakin kece dia. Laaff!

 

Panggil saja dia Michael. Jantan. Kucing tetangga, entah rumah yang sebelah mana. Pertama kali datang ke rumah waktu JLa lagi birahi. Mungkin aroma birahinya yang bertebaran kemana-mana mengundang Michael untuk mampir ngecek. Sejak pertama kali main ke rumah, sampai sekarang Michael masih sering mampir. Biasanya datang setelah magrib.

Ada satu lagi kucing yang beredar di rumah pada saat JLa birahi. Kucing lokal. Sebut saja dia Ujang. Berpenampakan seperti kucing lokal pada umumnya: kurus, nggak ganteng, tapi gesit.

                                                                ~~~~~~~~~~

Awalnya gue nggak ngeh kalau it was mating season for JLa. Tapi setelah ada perubahan-perubahan perilaku yang jelas-jelas menunjukkan bahwa JLa sedang birahi, barulah gue sedikit panik. Panik karena Chewie sudah disteril. Pilihannya pada waktu itu adalah membiarkan sampai ada kucing lokal datang atau mencarikan penjantan rumahan untuk JLa. Tapi we were running with time karena masa birahi hanya beberapa hari. Pasrah. Sampai kemudian satu malam, muncullah Michael dan Ujang, sama-sama ngedeketin JLa. Dan, just like any mom would do to her daughter, gue skrining dua kucing jantan yang lagi ngedeketin JLa itu. Dimulai dari penampilannya.

Dari segi penampilan, jelas-jelas Michael sang pemenang. Si medium persia ini punya fisik yang bagus serta terlihat sehat dan terawat. Perawakannya sedang tapi cukup kekar. Bulunya halus meski tidak begitu tebal. Mukanya juga lumayan ganteng. Mamak yang sedikit terobsesi untuk mendapatkan pejantan dari kelompok ras untuk JLa, tentu langsung memilih Michael. Udah kebayang lucunya anak-anak mereka, campuran JLa yang mix mainecoon-persia-lokal dengan Michael si medium persia. Cucok!

Singkat cerita, setelah diawali drama di pagi hari, akhirnya Michael berhasil dikandangkan bersama JLa. H2C juga takut kepergok si pemilik, nanti dikira gue nyulik kucing dia. Padahal kan cuma pinjem aja buat dikawinin, nggak niat buat diambil.

Waktu gue tinggal ke kantor, dua kucing itu di kandang saling serang. Aneh juga, padahal waktu belum sekandang, mereka oke-oke aja. Si JLa sama sekali nggak masalah dideketin Michael. Sampai akhirnya Michael dibebastugaskan oleh nyokap (baca: dilepas) sekitaran jam 9 pagi karena menurut nyokap mereka nggak berhenti-henti berantem bahkan si Michael diserang terus sama JLa. Whew, talk about female’s hormone here!

Jadi Saudara-saudaraku yang budiman, cinta itu tak bisa dipaksakan. Perjodohan, tidak apa mereka saling dikenalkan, tapi lebih baik hanya sampai disitu saja. Selebihnya biarkan berjalan sendiri. Kadang memang orangtua terdorong untuk mencarikan (jodoh) yang terbaik (menurut versi orang tua) untuk anaknya, tapi kalau tidak ada rasa suka atau cinta, tak usahlah dipaksakan sampai dikandangin bareng segala. Biarkan hati yang berbicara dan menuntun langkahnya. 

Tsaahhh!

 

In Memoriam – JLa.