Expectations

Ini sebenernya untuk self reminder aja, buat gue yang seringkali expect too much from people karena I often put myself as them and think that I’d do as I thought this people would do. Hmm bingung? sama gue juga..

Anyhow, we all aware that life doesn’t always go as you expect it. But you cannot live your life without giving it some expectations. Life without expectations is kinda … flavorless.

Jadi, gimana ?

Ya nggak usah banyak berharaplah kalau ke orang sih. Kalau berharap, langsung aja ke yang punya kehidupan. Allah will never fail you.

Set your standards and do your best to meet your standards. You must feel thrilled when it works out well. So as they say: your happiness lies within you, it doesn’t come from others.

Pulang

Dulu banget waktu gue kecil dan tinggal di Kayu Putih, keluarga dan rumah mamah Dayat dan teh Yati jadi keluarga dan rumah gue yang kedua – saking seringnya gue kabur ke rumah mereka untuk main-makan-mandi-tidur di sana. Mamah Dayat udah gue anggap sebagai nyokap gue sendiri, begitu pun dengan teh Yati, anak kedua mamah Dayat, yang udah gue anggap sebagai kakak kandung perempuan gue. As I can recall, they always poured me with their love. Sincere love.

Mid Desember 2020, mereka berpulang ke rahmatullah. Terinfeksi covid-19 ditambah dengan komorbid. Kepulangan keduanya hanya berselang beberapa jam aja, dan makam mereka pun hanya berselang satu makam.

Sedih. My heart broke.

Lalu,

Pagi ini, dapat kabar duka kalau bi Yetty, adik mamah,  berpulang ke rahmatullah. Terminally ill dan metastase ke organ-organ lain. Dari awal terdiagnosis sampai kepulangannya, hanya hitungan hari.

Bibi gue yang cantik,  I always adore her graceful pretty face. Yang nggak pernah keliatan marah. Always put a bright smile on her face. Bibi gue yang rumahnya sering jadi tempat gue nginep kalau lagi main ke Bandung. Bibi gue yang hapal kesukaan gue, jajan somay hokkie yang lewat depan rumahnya. Bibi gue yang polos, yang kalau digodain sama keponakan-keponakannya yang jail, malah ikutan ketawa, sama sekali nggak kesel. Bibi gue yang selalu ceria, yang selalu semangat kalau ada kumpul-kumpul keluarga. Bibi gue..

This very sad news hit me.

These 3 wonderful and beautiful women, they were full of nothing but love, affection and kindness. Their souls were pure and warm; always resonated good vibes to their surrounding. Whenever I picture them in my mind, it’s as if they are looking at me, smiling, and I still can hear clearly the way they sound when calling me.

Orang-orang baik. Sangat baik. Lots of vivid memories of my times spent with them, and they’re all loving memories.

It hurts, when you lost people you dear so much but you couldn’t be with them for the last time.

Untuk almarhumah Mamah Dayat, Teh Yati dan Bi Yetty. Al Fatihah.

~ We surely belong to Allah and to Him we shall return ~

Level 42 (and half)

Bear with me, guys. When you’re in midlife crisis, nothing bothers you more than those 2-figure-numbers called AGE. SO yes, I’m on my Level 42 now and soon this number will add up. Sucks, huh?

40ish

When you are in your 40ish, life is running along at your pace, if calling it boring is a bit too strong. That’s why you’ll need to do something else beside your work and your family to keep your soul alive and sane.

Workout

Is it true? or you just simply want to prove that di tahap jompo pemula ini, you still can do what other younger people do? Some kinda your softest version of denial that you’re getting old? Well…

Beberapa bulan ini lagi seneng banget ngegym di sport club tempat gue biasa berenang. Sport club di komplek perumahan, nggak terlalu besar tapi alat-alatnya cukup lengkap meski agak tergolong outdated. Dapat PT yang baik banget, meski suka nyiksa kasih exercise yang bikin pengen nangis, tapi terus dia jadi nggak tega sendiri dan nawarin “mau dikurangin nggak hitungannya?” TENTU TIDAAKKK!!!!!

Maybe it’s only me, but when I push myself to the limit, I feel so thrilled! Rasanya nggak kalah sama yang lebih mudaan dari gue (SEE !!!). If they can do it, I can do the exact thing although it’ll take me some time longer to get there.

Gue pengen sehat. Have strong muscle. Nggak mau dibikin repot sama persendian yang sakit hanya karena gue jarang olahraga. Gue masih suka jajan, belum sampai tahap untuk clean eating. Tapi gue masih pengen lihat anak-anak gue sampai mereka nikah dan punya anak, dan by the time it happens, gue mau kondisi gue dalam keadaan yang sehat. Dan yang terutama adalah, I want a toned shape! If slim or lean is too much, that toned shape will do me absolutely fine.

When Life Gives You Lemons..

… i’m not going to make some lemonades because it adds some more tasks for me to do. So either I’ll have someone to make lemonade for me, or I can just leave them in the fridge. Or else, I’ll squirt them into people’s eyes!

Can you see now how 40ish I am ???

Perjodohan


Namanya JLa. Betina. Waktu itu umurnya sekitar 8-9 bulan. Masih kecil, masih suka petakilan main dan lari sana sini. Tapi untuk kucing betina, umur segitu adalah umur pertama kali mereka birahi. What her body wants, she couldn’t resist. Mating season.

 

Namanya Chewie, short from Chewbacca. Jantan. Umurnya sekitar 2 tahun lebih dan sudah disteril. Perubahan setelah disteril: jadi petakilan seperti kucing kecil, makan makin banyak dan badan makin berat! Tapi yang jelas, semakin dia besar, semakin kece dia. Laaff!

 

Panggil saja dia Michael. Jantan. Kucing tetangga, entah rumah yang sebelah mana. Pertama kali datang ke rumah waktu JLa lagi birahi. Mungkin aroma birahinya yang bertebaran kemana-mana mengundang Michael untuk mampir ngecek. Sejak pertama kali main ke rumah, sampai sekarang Michael masih sering mampir. Biasanya datang setelah magrib.

Ada satu lagi kucing yang beredar di rumah pada saat JLa birahi. Kucing lokal. Sebut saja dia Ujang. Berpenampakan seperti kucing lokal pada umumnya: kurus, nggak ganteng, tapi gesit.

                                                                ~~~~~~~~~~

Awalnya gue nggak ngeh kalau it was mating season for JLa. Tapi setelah ada perubahan-perubahan perilaku yang jelas-jelas menunjukkan bahwa JLa sedang birahi, barulah gue sedikit panik. Panik karena Chewie sudah disteril. Pilihannya pada waktu itu adalah membiarkan sampai ada kucing lokal datang atau mencarikan penjantan rumahan untuk JLa. Tapi we were running with time karena masa birahi hanya beberapa hari. Pasrah. Sampai kemudian satu malam, muncullah Michael dan Ujang, sama-sama ngedeketin JLa. Dan, just like any mom would do to her daughter, gue skrining dua kucing jantan yang lagi ngedeketin JLa itu. Dimulai dari penampilannya.

Dari segi penampilan, jelas-jelas Michael sang pemenang. Si medium persia ini punya fisik yang bagus serta terlihat sehat dan terawat. Perawakannya sedang tapi cukup kekar. Bulunya halus meski tidak begitu tebal. Mukanya juga lumayan ganteng. Mamak yang sedikit terobsesi untuk mendapatkan pejantan dari kelompok ras untuk JLa, tentu langsung memilih Michael. Udah kebayang lucunya anak-anak mereka, campuran JLa yang mix mainecoon-persia-lokal dengan Michael si medium persia. Cucok!

Singkat cerita, setelah diawali drama di pagi hari, akhirnya Michael berhasil dikandangkan bersama JLa. H2C juga takut kepergok si pemilik, nanti dikira gue nyulik kucing dia. Padahal kan cuma pinjem aja buat dikawinin, nggak niat buat diambil.

Waktu gue tinggal ke kantor, dua kucing itu di kandang saling serang. Aneh juga, padahal waktu belum sekandang, mereka oke-oke aja. Si JLa sama sekali nggak masalah dideketin Michael. Sampai akhirnya Michael dibebastugaskan oleh nyokap (baca: dilepas) sekitaran jam 9 pagi karena menurut nyokap mereka nggak berhenti-henti berantem bahkan si Michael diserang terus sama JLa. Whew, talk about female’s hormone here!

Jadi Saudara-saudaraku yang budiman, cinta itu tak bisa dipaksakan. Perjodohan, tidak apa mereka saling dikenalkan, tapi lebih baik hanya sampai disitu saja. Selebihnya biarkan berjalan sendiri. Kadang memang orangtua terdorong untuk mencarikan (jodoh) yang terbaik (menurut versi orang tua) untuk anaknya, tapi kalau tidak ada rasa suka atau cinta, tak usahlah dipaksakan sampai dikandangin bareng segala. Biarkan hati yang berbicara dan menuntun langkahnya. 

Tsaahhh!

 

In Memoriam – JLa.

He Who Never Fail You

 

 

In times of desperation or happiness, one should never forget He who create this life and whom this heaven and earth belong to.

 

Tetiba teringat postingan FB almarhum kang Erland, beberapa saat sebelum berpulang ke Rahmatullah:

“Nggak boleh bergantung kepada manusia, ke Allah saja…”

Awalnya gue berpikiran kalau postingan ini berhubungan dengan kondisi kesehatan almarhum, bahwa manusia hanya bisa berikhtiar untuk mengobati tapi semuanya kemudian kembali kepada Allah, fully recovered or else. But later on, I realize that this is more than that.

Manusia tempatnya salah. Manusia tempatnya gusar, bimbang dan galau maksimal (gue). Manusia cuma bisa berpikir, berencana, tapi kemudian everything is God’s will. Kalau Dia tidak berkehendak ataupun ridho, mau dikata apa coba? Kata-kata manusia berikut janjinya bisa semanis madu, but who can guarantee that it will last? Broken promises are common things and for some people, it is as easy as doing A-B-C.

Sometimes we stuck in a situation and we don’t find any way how to get out of it. Remind yourself that your life is going as Allah planned it. Allah put you in this situation and He will also guide you. He will never burden you with something that you can’t handle. Turn to Allah and ask for His help,” (Dr Bilal Philips).

People let you down. And even you, can let yourself down. But with Allah, everything is assured and Allah never break His words nor let His creatures down. He never fail you.

Have faith.

 

 

Hey Kang, even when you are up there, what you’ve left behind is still inspiring us. Barakallah…

 

 

Cramsisco XI, Pensi Rasa Konser

Pensi  (Pentas Seni) anak SMP jaman sekarang ternyata beda banget sama jaman gue sekolah dulu (duh !). Untuk konsep more or less sama lah ya dari masa ke masa, tapi untuk tempat, kreativitas, pengisi acara dan overall performance,  itu semua sudah berevolusi menjadi jauh lebih KEREN dan SUPER KREATIF!

SMPN 115 Jakarta (Smabel) punya pensi yang secara reguler diadain di akhir Semester I tahun pelajaran berjalan. Cramsisco, namanya. Untuk tahun 2016, Cramsisco di tahun ke 11 ini mengusung tag line “Cramsisco XI, Reborn to Glory”. Belum tanya-tanya juga ke anak-anak itu apa yang dimaksud dengan Reborn to Glory, but anyhow, it does sound so cool, guys !

Selang 1 bulan setelah sekolah dimulai, which means still 4 months away from the D-day,  gaung Cramsisco XI ini sudah menggema di antara anak-anak Smabel. Flyer sudah beredar di sosmed, Official Accountnya sudah aktif mengiklankan kegiatan ini dan Tiket pun sudah mulai dijual. Kelihatan banget kalau anak-anak ini well prepared and stick to the timeline, terlepas dari Cramsisco ini sudah berjalan rutin beberapa tahun dan pastinya mereka pakai jasa EO. Waktu pertama kali lihat flyernya, cuma bisa komen “wow”. Nggak kelihatan kalau ini pensi anak SMP. Lihat daftar artis pengisi acara juga lumayan bikin otak mamak ini langsung menghitung minimum pengeluaran hanya untuk bayar para artis ini aja.  Dengan HTM Rp 100.000,-, kebayang lah effort para panitia untuk mencari tambahan dana dari para sponsor dan donatur.

img_4612

Senin 19 Desember 2016 Cramsisco XI pun digelar di Main Hall Kota Kasablanka. Dari daftar artis yang ada, gue cuma tau satu nama: Sheila On 7. Selebihnya, blas nggak ngerti. Meski anak gue udah jelasin ini siapa, itu siapa, lagunya yang ini dan yang itu,  well, sorry to say dear, I still have no idea who these young artists are. Total darkness.

Seperti yang udah gue bayangkan sebelumnya, KoKas sore itu dipenuhi oleh remaja abg seliweran who obviously were the audience of Cramsisco XI. You can tell from the wristband they are wearing. In groups and mostly in black outfit (I have no clue whether Black outfit was their dresscode, but my daughter told me that she and her friends were wearing black), they did seem to enjoy the day. They reminded me of my early years of teenager, tapi yang jelas pada masanya gue terlihat lebih polos dari mereka (hohoho). Chatting and laughing,  their excitement suddenly filled the air, made me want to rush inside the Main Hall and have a look at what they were so exciting about.

And it sure was SOMETHING that they were so exciting about !

img_4625

KoKas Main Hall had been turned into a CONCERT hall ! With that big and large stage in front, 2 wide screens at both sides of the stage, perfect sound system, excellent work of lighting, itu benar-benar bukan Pensi, tapi KONSER! I entered the Hall with my jaw dropped, couldn’t believe what I was seeing. Gue datang untuk nonton Pensi , tapi yang ada di depan mata adalah Konser ! Luar biasa. Pensi rasa Konser !

I looked around, mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Sheryl Sheinafia was on stage, and the crowd was crazy about her. She is a nice girl, cute and have a sweet voice. Didukung oleh sound system yang keren banget, suaranya terdengar sangat jernih. Meski gue berdiri di bagian belakang Main Hall, thanks to the wide screens, gue jadi bisa lihat jelas penampakan neng Sheryl ini. And talk about lighting, two thumbs up ! 

img_4626

Next artist: Soundwave. Again, I was in total darkness about this duo; a young lady do the singing and a handsome young man do the DJ’ing, along with 2 energetic dancers. Lagu-lagu yang dibawain bikin the crowd gone wild: menghentak, the beat was up high dengan lagu-lagu yang membuat anak-anak abg itu tak hentinya menggoyangkan badan. Disko, ajojing ? You name it. Dan kali ini penonton disuguhkan  dengan sajian gun smoke di panggung yang lagi-lagi I really didn’t think it was coming. Awesome !

The night is still young…

…but Mamak is very drowsy. Menuju ke puncak acara (SO7 on stage) yang entah jam berapa karena akhirnya gue pulang duluan, performance di panggung diisi juga oleh penampilan anak-anak Smabel: Tradibels, Zsiela, Melodius Voix, 115 Choir, SMABEL’s Dance Crew, dan GRASS!!. I had a chance to watch SMABEL’s Dance Crew performing and it was great.  Alih-alih muncul di panggung dan langsung nge’dance, anak-anak ini mengemas performance tarian mereka menjadi sebuah show, with a story to tell. Film pendek tentang pertemanan mereka di SMABEL’s Dance Crew ditayangin di layar besar diatas panggung. Dan itu menjadi bagian dari tarian mereka. Keren. Not to mention their dance moves, nggak kalah deh para penari profesional ! 

Untuk Cramsisco first timer macam gue, this event was super Wow ! Hats off untuk para Panitia, anak-anak Smabel, jajaran Guru pastinya dan para orang tua murid. Pensi rasa Konser benar-benar gue rasakan disini. Semuanya keren. Mulai dari ticketing, photobooth, stand makanan dan minuman, semua tertata rapi. Tata panggung, sound system, lighting dan performance para pengisi acara, semuanya all out, keren-keren banget. Untuk pensi anak SMP, this one was absolutely super duper cool !

Kudos to everyone !

** for more coverage on Cramsisco XI, you can visit their official IG @cramsiscoxi

 

Apples to my Eyes, Lights to my Soul

Jumat, 18 Nov 2016..

Lagi asyik nyetir on the way ke sekolah si Kakak dan kantor, tiba-tiba di tengah jalan tol badan gue mendadak berasa dingin. Mulai dari kaki, tangan, rasa dingin perlahan tapi pasti menjalar ke seluruh tubuh. My hands started to shake. I thought the blame was on air-cond. Turned it off, opened the car window, but it didn’t help. Mulai panik.

Keluar tol Halim, rasa dingin makin menguat. Tangan gemetar semakin kencang. Suddenly I felt so weak and headache hit me. Makin panik. I didn’t know what happened to me. Tried so hard to stay awake and focus on the road. Asked Kakak to rub my back to give some warmth, instead she searched for minyak angin then put it all over my back. She started to cry and call me, and I can’t help myself crying. Kaki gue dingin sedingin-dinginnya dan gue sempat berpikir “wah lewat deh nih gue”. Istighfar dan Syahadatain, cuma itu yang bisa keluar dari mulut gue. Doa gue semoga kalau memang ini waktunya untuk lewat, Kakak masih bisa aman selamat nggak kurang satu apapun.

I decided to reroute to my mom-in-law’s house. Along the way, Kakak hugged me so tight, put minyak angin on my back and neck, held my hand, threw her clothes around me and didn’t stop calling me. She did her best to make me stay awake and keep me warm. She cried and I knew she was panic. I tried to calm her down but she was a big girl who understood that something bad would happen if I couldn’t make it to the house.

Finally we made it to the house, Kakak made it to the school, and later on I made it to the hospital. I  had fever of 39.7 deg Celcius, very weak, and my body ached. 

Image result for mom and daughter

 

When I reflected on what had happened that Friday morning, I realized that my little girl had grown up. It was still clear on my mind how she spontaneously searched for minyak angin to give me some warmth when I told her that I was so cold and could she please rub my back. Her reactions as a 12 yo girl amazed me, apalagi dia pasti lagi panik maksimal waktu itu. Even me as an adult, belum tentu bisa bereaksi secepat dan sebagus itu. Her hug and hand held, those what strengthened me at that time. Her calling me, that was like a chant inside me urging me to fight whatever illness/condition I was having at that time. Her crying, that was my power. In a way, her crying telling me that she loves me and she can’t lose me. And I couldn’t afford to lose her either.

I am just an ordinary mom. Flaws are my middle name. Cranky is around the corner when things are not as Mom expect them to be (hah !). I often wonder if I raise my daughters well, teach them well or drill them well enough to face the life. But what had happened that Friday morning, it removed my worries. 

I always try to be a good mom for my daughters. No one is perfect, not me nor my daughters. But I know I have loved them since they were only a black spot inside my womb, and will always love them for whatever they are. I know that, like every other mom in this world, I would do everything for them. 

Apples to my eyes, Lights to my soul. Please don’t grow up so fast.

 

 

 

 

 

Cium Tangan

This may sound pathetic for some of you, tapi setelah bertahun-tahun punya anak baru sekarang gue dapat kesempatan untuk tiap hari antar salah satu anak gue (si Kakak) ke sekolahnya.

Awalnya kegiatan rutin setiap hari sekolah ini hanyalah sebatas mengantarkan sampai pintu gerbang sekolah. Kemudian tunggu si Kakak berleha-leha sejenak di dalam mobil sampai akhirnya dia turun dan gue langsung jalan lagi ke kantor.

Tapi kemudian, watching kids-drop-off activities every morning menjadi sesuatu yang menyenangkan pada akhirnya. Gue jadi tahu anak mana yang di minggu-minggu pertama awal sekolah masih diantar dan ditungguin oleh ibunya di gerbang sekolah sampai jam masuk bunyi. Gue jadi hafal, mobil ini biasanya parkir di sebelah mana atau mobil itu datangnya pasti selalu setelah gue sampai di sekolah. Gue juga jadi tahu kebiasaan teman sekelasnya si Kakak yang ibunya setiap hari mengantarkan anaknya sampai ke dalam sekolah dan mereka berdua jalan sambil bergandengan tangan. Anak cowok lho, and it looks like he doesn’t mind at all to be seen holding hands with his mom. What a bonding. Admire you for that, Mom !

Satu hal yang menarik di setiap drop-off activities adalah momen ketika anak mencium tangan ayah/ibunya sebelum dia turun dari kendaraan. Dan ini yang bikin gue suka melow nggak jelas waktu melihatnya. Karena it did cross in my mind that untuk anak tingkat SMP apalagi yang tinggal di ibukota, kebiasaan cium tangan ayah/ibu perlahan (mungkin) mulai ditinggalkan. Tapi ternyata gue salah.

Semua anak yang diantar ayah/ibunya pasti cium tangan before they are parted. Dari yang cium tangannya khusyu dan khidmat, sampai yang cium tangan sekadarnya sambil lari turun dari kendaraan. Sampai-sampai ada anak yang tangannya ditarik lagi oleh ayahnya karena ayahnya masih ingin cium kening anaknya sebelum si anak masuk ke sekolah. What a view !

Hasil gambar untuk cium tangan

Cium tangan atau salim bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi tradisi, yang berarti sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tua atau dituakan. Beda dengan jaman gue dulu, anak-anak sekarang sudah dibiasakan untuk mencium tangan orang yang lebih tua dari mulai mereka kecil. Pembiasaan ini pun diajarkan dari tingkatan sekolah yang paling awal (PAUD/PlayGroup). Bahkan di beberapa sekolah, termasuk di sekolah anak-anak gue, setiap paginya beberapa guru akan berbaris rapi di gerbang sekolah untuk menyambut para murid yang datang. Murid yang datang pun kemudian berbaris rapi untuk bergantian mencium tangan para guru tersebut.

Tak hanya sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tua, cium tangan pun kerap dilakukan oleh para pasangan sebagai bentuk cinta kasih dan admiration. Juga dalam beberapa tradisi, cium tangan kerap dilakukan kepada seseorang yang dianggap sebagai tokoh masyarakat.

Nah, yang menariknya lagi, setelah gue perhatiin banyak anak-anak sekarang yang cara melakukan ritual cium tangan ini bukannya meraih tangan kemudian diletakkan di bibir, tapi tangan hanya ditempelkan di pipi atau di jidat. 

Either way, I find it very touching when I see this hand-kissing thing, for whatever reasons behind it. At the end, good habits always preserve themselves.

 

Nikmati Citarasa Kari Khas Jepang di A&W Restoran

aw logoMau coba sajian unik nasi yang berbalut kari khas Jepang dengan tiga pilihan protein yaitu ayam, ikan dan udang? Yuk datang ke A&W Restoran yang terdekat dengan lokasi kamu dan cuzzz langsung pilih A&W Japanese Curry Premium Mixbowls di sana.

Wait, what ? Menu kari khas Jepang di A&W Restoran ?

jkt48Ya, terpaan tren budaya Jepang ke Indonesia membuat A&W Restoran mengeluarkan varian menu baru ala Jepang selain menu ala Amerika yang sudah dikenal luas oleh publik. Dan untuk menguatkan nuansa Jepang, A&W Restoran pun menggandeng JKT 48 sebagai Brand Ambassador menu terbaru ini. JKT 48 sebagai icon pop budaya Jepang asal Indonesia diharapkan mampu untuk menarik minat kaum muda Indonesia untuk menikmati persembahan terbaru dari A&W Restoran.

“Sudah menjadi komitmen A&W® untuk memberikan variasi menu internasional dengan kualitas terbaik dan memakai bahan-bahan segar yang pastinya akan menghadirkan kenikmatan tersendiri dan cocok dengan lidah masyarakat Indonesia,” jelas Suryo Wiratno, selaku Product Development and Quality Assurance Manager – A&W® Restaurants Indonesia.

Diluncurkan di awal September 2016, menu teranyar ini selain dapat dinikmati secara dine in di A&W Restoran juga dapat kamu grab ‘n go atau delivery sehingga kamu dapat menikmatinya kapan saja dan dimana saja. Dengan kemasan khusus ala kotak Bento Jepang yang praktis dan tahan panas, makanan dapat dihangatkan langsung di dalam microwave tanpa harus berganti wadah. Mutu dan kesegaran makanan pun akan selalu tetap terjaga karena makanan berada dalam kemasan yang tertutup rapat.

rooty bearDengan harga yang sangat terjangkau mulai dari Rp 27.500,- sebelum pajak, A&W lovers dapat membeli A&W Japanese Curry Premium Mixbowls ini secara ala carte atau combo dengan A&W Root Beer, minuman andalan A&W® yang tentu saja cuma ada di gerai A&W Restoran. 

I am no big fans of Curry but once I had A&W Japanese Curry Premium Mixbowls served on my table, it really caught my attention. Nasi putih hangat disandingkan dengan kuah kari yang terlihat kental dengan warna brownish cantik berisi potongan dadu kentang dan wortel segar. Pilihan ayam, ikan atau udang disajikan diatas nasi dan ditaburi dengan irisan kecil daun bawang. Semerbak aroma khas kari dan perpaduan warna yang menarik antara nasi, kuah kari beserta isinya, lauk protein dan hijau segar daun bawang sungguh menggoda selera.

chicken
Japanese Curry Premium – Chicken

Kuah kari adalah yang pertama dicoba untuk menuntaskan rasa penasaran. Dengan kekentalan yang pas, rasanya pun telah disesuaikan dengan lidah konsumen Indonesia.  Gurih rempah-rempahnya juga terasa sangat pas. Enak. Nasi putihnya hangat dan padat. Meski ditempatkan dalam satu wadah dengan kuah kari, to my surprise, kuah karinya tidak bercampur dengan nasi mulai dari lapisan atas nasi sampai ke lapisan bawah. 3 pilihan protein (ayam, udang, ikan) yang digoreng tepung masih konsisten dengan rasa signature A&W®. Crispy, lembut dan gurih dagingnya. Apalagi dilengkapi dengan A&W Root Beer yang fenomenal,  it surely does satisfy my taste buds. 

fish
Japanese Curry Premium – Fish

“Saat pertama kali mencoba A&W Japanese Curry Premium MixBowls, aku langsung merasakan sensasi cita rasa kari khas Jepang yang langsung mengingatkanku dengan kampung halaman. Cita rasanya benar-benar nikmat, mulai dari aroma, tekstur saus kari, sayuran yang segar hingga gurihnya ayam,” kata Haruka, member JKT 48 dan Brand Ambassador dari A&W Japanese Curry Premium Mixbowls.

Japanese Curry Premium - Prawn
Japanese Curry Premium – Prawn

Jadi yuk tunggu apalagi, cepat datang ke A&W Restoran dan cobain A&W Japanese Curry Premium Mixbowls singulair 10mg.

Hari hujan, jalanan macet atau kamu terlalu mager untuk kemana-mana ? Don’t worry, langsung telepon aja A&W Delivery 14061 atau pesan online di http://awdelivery.co.id/japanese.html. Pesanan Japanese Curry Premium Mixbowls kamu akan segera diantar ke tempat tujuan !


Don’t Breathe

Nonton film yang berating 86% di Rotten Tomatoes ini, seru juga. Penuh dengan ketegangan dan akhir cerita yang unpredictable, bolehlah Fede Alvarez sang Sutradara dan Sam Raimi sebagai Produser dapat acungan jempol. 

Don’t Breathe bercerita tentang 3 orang sekawan (Rocky, Money dan Alex) yang berencana untuk merampok rumah seorang veteran tentara yang konon menyimpan banyak uang di rumahnya. The veteran is a blind man, but then it turns out that he is not as helpless as he seems. And when the 3 people think they can get away with the money easily, turns out they could not. They must find a way to escape the house, or they will become the next victim.

Anyhow, pak Veteran buta ini mengingatkan gue sangat akan  Si Buta dari Goa Hantu.  Bertubuh tinggi besar dan berperawakan atletis, dia tinggal sendirian di pemukiman yang sudah terbengkalai dan hanya ditemani oleh anjing penjaganya.  Cukup  mirip dengan si Buta yang tinggal sendirian di dalam goa dan hanya ditemani oleh monyet kecilnya, ya kan?  Cuma pak Veteran ini bukan tokoh jagoannya,  he is more the villain eventhough he is also the victim of the burglary.

Meski buta, si pak Veteran  is very well trained to live his life without his sight. Memaksimalkan panca inderanya yang lain, dia dapat dengan mudah menembak tepat mengenai sasaran, melawan para perampok, and even he keeps a hostage in his basement ! {spoiler, people!!}

So it’s about revenge, everybody. His only child died and the killer got away easily thanks to the family’s wealth. They paid him a huge amount of money but it didn’t stop him from paying back. He wants his child back, not in the voodoo magic way of bringing up the dead, but in other way which is I must say quite surprising.

I really like how the story evolved from what I think as a usual burglary attempt and normal people vs a blind man, to a story of how a blind man ‘can do so much thing’ in the name of love. It also  emphasizes that being a disabled person does not mean you are helpless and rely on other people to live your life. Losing one of your five senses is not the end of your world. In the other hand, it will strengthen your other senses and there are still many things could be done with what’s left.

Be grateful with what you have.

Always.