This is the first Masjid built by Rasulullah SAW (peace may be upon him), and it is said that whoever offers prayer of 2 raka’at in Masjid Quba, will have reward equal as Umrah. Masya Allah, Allahu Akbar.
A Masjid with simple yet elegant design/construction. Entrance for women is in the back of Masjid. Tempat sholat untuk wanita lumayan kecil, dan butuh sedikit perjuangan untuk masuk ke dalamnya. Setelah sampai di dalam pun, harus pintar2 sigap mencari celah kosong untuk sholat, karena jamaah yang datang ke Masjid ini cukup banyak ya. Kalau untuk masuknya butuh sedikit perjuangan, giliran untuk bisa keluar dari masjidnya butuh ekstra perjuangan. Gate untuk menuju/keluar tempat sholat wanita cuma 1, dan pintunya pun kecil. Jadi jamaah yang mau masuk dan jamaah yang mau keluar, semua bertubrukan di satu pintu itu. Semua sama2 ga sabar, sama2 ingin cepatĀ masuk/keluar. Ada satu saat dimana gue bener2 stuck, ga bisa maju dan ga bisa mundur, terhimpit oleh ibu2 jamaah lain. Kalau datang berombongan, better kita pegangan erat or pelukan deh sama teman satu rombongan, dan ada satu orang yg buka jalan di depan. Otherwise, you’ll get nowhere.

Jabal Uhud and Makam Para Syuhada
Jabal Uhud (bukit Uhud), adalah bukit besar di Madinah dimana terjadi perang Uhud di lembahnya. Pada waktu itu, kaum muslimin dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW berperang melawan kaum musyirikin. Rasulullah SAW menempatkan pemanah2 terbaiknya di atas bukit Uhud, sehingga dapat dengan mudah mengusir mundur pasukan kaum musyirikin. Hanya saja, meski Rasulullah SAW telah berpesan bahwa apapun yang terjadi para pemanah jangan sampai meninggalkan posnya, namun karena tergoda melihat harta2 rampasan yang dibawa oleh kaum musyirikin berceceran di dalam lembah, akhirnya mereka meninggalkan posnya dan kemudian dapat dengan mudah diserang balik oleh kaum musyirikin. Pada saat itulah pasukan Rasulullah SAW mengalami kekalahan dan 70 orang sahabat gugur. Oleh Rasulullah SAW diperintahkan para pejuang syuhada dikuburkan ditempat mereka roboh, sehingga kemudian dalam satu liang terdapat beberapa pejuang dikuburkan. Sekarang, makam para syuhada dikelilingi oleh pagar tembok.

Perkebunan Kurma
Basically, it is a place where they sell various types of Kurma, and its products. Your bus will stop right in front of the entrance to the kurma vendors. Tempatnya sederhana, hanya satu ruangan besar dan di dalamnya terdapat bak-bak yang berisi berbagai macam kurma dan produk-produk olahannya. Harga beda tipis dengan toko kurma di Madinah. But hey, ga afdol rasanya kalau keluar dari tempat ini ga bawa tentengan belanjaan.
Percetakan Quran (closed, too bad)
Bukit Magnet
Yang menarik dari tempat ini adalah, kalau kita sudah hampir sampai ke bukit Magnet ini, kendaraan bisa bergerak sendiri tanpa bantuan mesin. Perjalanan ke bukit Magnet ini lumayan jauh (untuk kawasan dengan jalanan sepi tanpa macet). Di kanan kiri nothing much to be seen, hanya bukit-bukit batuan dan padang pasir. Menariknya lagi, diantara pohon2 yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari itu, ada tersebar beberapa bangunan kecil permanen dengan atap tenda yang kerap dipakai orang Arab untuk plesiran. Konon tempat itu ramai di akhir minggu (malam Jumat, krn weekend disana Jumat dan Sabtu), tenda2 itu mereka sewa dan mereka pakai untuk bbq dinner with their family. Interesting. Langsung teringat rombongan orang Arab yang sering gue liat di Taman Safari, dan Kampung Arab di daerah Puncak. No wonder they love to stay there ya, sejuk, dingin, plenty of food…you name it.
Oh dan satu lagi ‘keajaiban’ bukit magnet ini adalah, terdapat lafaz ALLAH di badan bukit ini, yang sepertinya terbentuk dari bebatuan hitam.
