Bon Jovi Asia Tour, 19 September 2015, Stadium Merdeka KL.
Setelah absen nonton konser sekian lama (macam tiap ada konser nonton aja), akhirnya pilihan nonton konser di tahun 2015 ini jatuh ke om Bon Jovi. Booked ticket 2 months before dengan asumsi dia ga akan konser di Jakarta, ternyata konser Jakarta lebih dulu daripada konser KL. Hah ! baiklah..
Diawali dengan drama kabut asap yang menyebabkan suaminya ga bisa pulang Jumat malam dan terancam akan lonesome tonight di konser ini, akhirnya sampai juga dengan selamat di Stadium Merdeka KL. Rombongan komplit gue, Jarot, Tia, mba Ningsih, Daniel dan Syarief. Dua nama terakhir itu host kami di KL. Daniel dan Syarief WN Malaysia, and we stayed at Syarief’s house di daerah Sepang. It is a nice housing complex, bersih dan tenang. Cenderung sepi sih karena ga ada tukang jajanan lewat macam di Indonesia.
Kesan pertama dari nonton konser di negeri Jiran ini adalah, it was very well organized dibanding di Jakarta. And since Malaysia has a good public transportation system, orang2 yang datang pun rata2 menggunakan bus or LRT. Tempat parkirannya sepi. Beda jauh sama kalau kita mau nonton konser di Istora, mesti datang beberapa jam sebelum demi dapat tempat parkir. Penonton dan antriannya pun ga rusuh.
Stadium Merdeka is an old Stadium. Ga besar seperti GBK, mungkin hanya seukuran GOR Soemantri Kuningan, lebih besar sedikit lah ya. Area Tribun nya bersih, mungkin karena penjagaan ketat di entrance. Semua makanan dan minuman ga boleh dibawa masuk, even tongsis pun harus ditinggal di luar. (Dang!). Toiletnya oke lah, bersih dan ga bau. Untuk area Festival dan VIP, pengaturannya oke. Keliatan banget tertibnya. Sama seperti waktu konser di GBK, ada mobile toilet untuk area Festival dan VIP, yang gue perhatiin kok jarang banget orang yang mampir ke toilet itu..hehe.
Concert started on time, 20.30. Duration almost 2 hours. Overall it was okey, cuma menurut gue sound systemnya kurang greget. Entah apa karena pengaruh posisi gue yang duduk di tribun nun jauh diatas sana, atau gimana. Big screennya dipasang di kanan kiri panggung. Kurang besar sih kalau menurut gue. Again, mungkin posisi duduk menentukan kualitas ya.
Review untuk om Bon Jovinya, (dari jauh) he still looks HOT and charming. Wearing black leather jacket and pants, he was handsome as usual, very attractive and dynamic. However, age don’t lie. Udah keliatan kisutnya dan suaranya pun udah ga setinggi dulu. Lagu2nya rata2 udah direndahin. Tapi masih OKE dong! Di tengah2 konser, tiba2 Bon Jovi kasih gimmick turun dari panggung dan nyamperin baris depan penonton festival. Dari ujung kanan sampai ujung kiri dia samperin semua (rejeki anak Festival). Dan ada satu saat dimana dia nyanyi 1 paragraph sambil stay di 1 tempat. Kebayang itu yg ketiban rejeki bisa meluk Bon Jovi sepuasnya ! Dan gue sebagai anak tribun hanya bisa memandang miris dari kejauhan…hohoho how life is unfair.
Gimmick kedua adalah David Bryan nyanyiin paragrah 1 dari lagu In These Arms, dengan suara pas2an tentunya. But it was Fun ! Keyboardist Bon Jovi ini penampilannya ga berubah dari dulu, dengan ciri khas rambut kriting sebahunya. Performance dia malam itu ga kalah ciamik dengan performance om Tico Torres yang kerap kali mukanya dishoot oleh kamera. Udah keliatan tua banget ! tapi emang musikus kelas dunia internasional sih ya, udah tua gitu main drumnya juga masih kuat, meski mukanya sampai merah dan banjir keringat.
Untuk para penontonnya, surprise surprise, ternyata dari beragam usia. Rombongan di belakang gue anak2 yang umurnya di bawah gue, dan ada salah satu dari mereka yang begitu lagu It’s My Life selesai dinyanyiin, dia teriak “oh my god, this is the only song that i know the lyrics !”. LOL. Sementara di depan gue persis, sepasang suami istri around late 40, yang outfitnya Rock to the Max — head band, black bonjovi sleeveless tshirt, jeans — tapi sepanjang konser ga ada joget2nya sekalipun ! jangankan teriak2 karaoke bareng Bon Jovi, menggoyang2kan kepalanya pun ngga !!!! Gosh…
Konser selesai, lanjut dengan wiskul ala KL.
This time, since we were going with KL native, boleh lah putar2 malam2 blusukan ke tempat nongkrong anak2 muda KL: SS 12 Murni. Exact locationnya gue lupa, yang jelas it took a while to drive there from Stadium Merdeka to this eatery. Sampai sana it was midnight but the place was still packed !!! I ordered 3 Layer Tea and Mee Goreng Maggie. Let’s take a look:

This ‘3 Layer Tea’ is basically another version of Teh Tarik. But it is interesting to see there’s 3 layer that won’t mix unless you stirr it.

When I saw the pic on menu, I expect mie goreng instant with telor dadar on top of it. Mengharapkan datang dengan potongan cabe rawit rasanya terlalu berlebihan. Jadi oke lah, gue pesan ini satu. Dan ketika orderannya datang, jreng jreng, yang ada di depan gue adalah mie goreng porsi XXXL dengan irisan daging ayam yang tebal2, bakso, dan selembar tipiiisss telor dadar di atasnya. Rasanya? typical mie goreng malay yang overrich rempah2nya.
Ok. Just call it the night. 🙂